Tips Terhindar Aksi Pembobolan ATM


JAKARTA – Masyarakat kini harus semakin waspada dengan tertangkapnya sekelompok orang yang melakukan pembobolan ATM. Modus para pelaku dengan cara membeli data informasi ATM nasabah yang dijual bebas di internet.
Data yang dijual bebas tersebut adalah hasil skimming. Data magnetic maupun PIN yang berfungsi untuk otentifikasi transaksi. Teknologi skimming terus berkembang, mulai dari alat pengintai yang ditaruh di luar mesin ATM dan kini ada juga alat skimming yang bias dipasang di dalam mesin ATM.
Dengan ancaman yang semakin meningkat ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh nasabah, terutama yang sangat sering menggunakan ATM-nya.
Pertama, yang umum dilakukan adalah berhati-hati saat memasukkan PIN. Kita perlu waspada sekiranya para pelaku memasang kamera tersembunyi untuk mengetahui PIN kita. Selain kamera, para pelaku terkadang memasang “tombol palsu”, sehingga tahu PIN secara langsung. Untuk itu nasabah perlu menutup tangan saat memasukkan PIN.
Kedua, mengurangi transaksi lewat ATM adalah satu langkah bijak. Mudahnya menjebol mesin ATM di Indonesia salah satunya karena 80 persen lebih masih memakai Windows XP yang sudah tidak didukung oleh Microsoft. Sehingga jaminan keamanan relative sangat lemah.
Ketiga, gunakan mesin ATM yang berada di lingkungan Bank. Paling tidak pihak Bank sendiri akan menjamin keamanan lingkungannya dari orang-orang tidak dikenal, sehingga dirasa lebih aman. Jangan pilih ATM di tempat yang remang-remang dan sepi, karena menjadi pilihan para pelaku skimming.
Keempat, cek saldo secara berkala agar kita tahu persis berapa uang kita, sehingga bila terjadi kehilangan kita bias segera melapor kepihak bank.
Kelima, perhatikan kondisi mesin ATM apakah ada sesuatu yang mengganjal. Dahulu alat skimming terlihat menonjol di pasang di bagian luar mesin ATM. Walaupun kini jarang dipakai para pelaku, minimal kita tahu bahwa mesin ATM yang akan kita pakai bebas dari alat skimming luar dan kamera tersembunyi.
Keenam, ganti PIN secara berkala dan sesering mungkin. Namun yang perlu diperhatikan adalah penggantian PIN ATM harus dilakukan di beberapa mesin ATM yang berbeda.
Walau tak sepenuhnya bias terbebas dari aksi skimming, namun usaha tersebut perlu dilakukan sebagai upaya preventif. Sambil menunggu perbankan dan pemerintah menggulirkan regulasi yang lebih progresif di dunia keamanan cyber, nasabah perlu terus mengedukasi diri agar tak selalu menjadi korban.
Penulis adalah PratamaPersadha, Chairman CISSReC (Communication and Information System Security Research Center), lembaga riset non-profit di bidang keamanan cyber dan komunikasi.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host